Sobat BookletKu.com -Pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
Konsep manajemen merupakan kesatuan integral dalam bidang Teknologi Pembelajaran dan dalam peranan yang banyak dimainkan oleh para teknolog pembelajaran. Individu dalam bidang itu secara regular dituntut untuk memberikan manajemen dalam berbagai seting. Seorang teknologi pembelajaran bisa jadi dilibatkan dalam upaya seperti manajemen proyek pengembangan pembelajaran atau manajemen pusat media sekolah. Tujuan nyata kegiatan manajemen itu bervariasi menurut setingnya, tetapi keterampilan manajemen tertentu tetap diperlukan terlepas dari jenis setingnya.
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media, dan pelayanan pemanfaatan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan noncetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologi dan kurikulum.
Banyak teknologi pembelajaran memiliki kedudukan yang mengimplikasikan adanya fungsi manajemen yang jelas. Misalnya, seorang individu bisa menjadi Direktur di Learning Resources Center di universitas. Individu itu bertanggungjawab untuk mengelola program sumber belajar itu termasuk tujuan, organisasi, staf, pendanaan, fasilitas, dan perlengkapan. Individu yang lain bias saja dipekerjakan sebagai spesialis media di sekolah dasar. Individu ini bisa memiliki tanggung jawab untuk program pusat media. Program yang diadministrasi oleh individu-individu ini tentunya berbeda, tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk memanage program itu tetap konstan. Keterampilan itu meliputi mengorganisasikan program, mensupervisi personel, merencanakan dan mengadministrasikan dana dan fasilitas, dan melaksanakan perubahan.
Manajemen merupakan produk sistem nilai operasional. Kompleksitas manajemen sumber daya, personel, dan desain dan upaya pengembangannya teruntai dalam besarnya intervensi yang tumbuh dari departemen perusahaan atau departemen sebuah sekolah sampai pada intervensi pembelajaran berskala nasional dan perusahaan multi nasional global. Terlepas dari besarnya program atau proyek teknologi pembelajaran, satu kunci untuk keberhasilan adalah manajemen. Perubahan jarang terjadi hanya pada level mikro instruksional. Untuk menjamin keberhasilan intervensi pembelajaran, proses perubahan kognitif, behavioural atau efektif harus terjadi secara bersama dengan perubahan dalam level makro.
Dengan semakin rumitnya praktik pengelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran ini, teori pengelolaan umum mulai diterapkan dan diadaptasi. Teori pengelolaan proyek mulai digunakan, khususnya dalam proyek desain pembelajaran. Teknik atau cara pengelolaan proyek-proyek terus dikembangkan, dengan meminjam dari bidang lain. Tiap perkembangan baru memerlukan cara pengelolaan baru pula.
Keberhasilan sistem pembelajaran jarak jauh bergantung pada pengelolaannya, karena lokasi yang menyebar. Dengan lahirnya teknologi baru, dimungkinkan tersedianya cara baru untuk mendapatkan informasi. Akibatnya, pengetahuan tentang pengelolaan informasi menjadi sangat potensial. Dasar teoretis pengelolaan informasi berasal dari disiplin ilmu informasi. Pengelolaan informasi membuka banyak kemungkinan untuk desain pembelajaran, khususnya dalam pengembangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran yang dirancang sendiri.
Konsep manajemen merupakan kesatuan integral dalam bidang Teknologi Pembelajaran dan dalam peranan yang banyak dimainkan oleh para teknolog pembelajaran. Individu dalam bidang itu secara regular dituntut untuk memberikan manajemen dalam berbagai seting. Seorang teknologi pembelajaran bisa jadi dilibatkan dalam upaya seperti manajemen proyek pengembangan pembelajaran atau manajemen pusat media sekolah. Tujuan nyata kegiatan manajemen itu bervariasi menurut setingnya, tetapi keterampilan manajemen tertentu tetap diperlukan terlepas dari jenis setingnya.
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media, dan pelayanan pemanfaatan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan noncetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologi dan kurikulum.
Banyak teknologi pembelajaran memiliki kedudukan yang mengimplikasikan adanya fungsi manajemen yang jelas. Misalnya, seorang individu bisa menjadi Direktur di Learning Resources Center di universitas. Individu itu bertanggungjawab untuk mengelola program sumber belajar itu termasuk tujuan, organisasi, staf, pendanaan, fasilitas, dan perlengkapan. Individu yang lain bias saja dipekerjakan sebagai spesialis media di sekolah dasar. Individu ini bisa memiliki tanggung jawab untuk program pusat media. Program yang diadministrasi oleh individu-individu ini tentunya berbeda, tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk memanage program itu tetap konstan. Keterampilan itu meliputi mengorganisasikan program, mensupervisi personel, merencanakan dan mengadministrasikan dana dan fasilitas, dan melaksanakan perubahan.
Manajemen merupakan produk sistem nilai operasional. Kompleksitas manajemen sumber daya, personel, dan desain dan upaya pengembangannya teruntai dalam besarnya intervensi yang tumbuh dari departemen perusahaan atau departemen sebuah sekolah sampai pada intervensi pembelajaran berskala nasional dan perusahaan multi nasional global. Terlepas dari besarnya program atau proyek teknologi pembelajaran, satu kunci untuk keberhasilan adalah manajemen. Perubahan jarang terjadi hanya pada level mikro instruksional. Untuk menjamin keberhasilan intervensi pembelajaran, proses perubahan kognitif, behavioural atau efektif harus terjadi secara bersama dengan perubahan dalam level makro.
Dengan semakin rumitnya praktik pengelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran ini, teori pengelolaan umum mulai diterapkan dan diadaptasi. Teori pengelolaan proyek mulai digunakan, khususnya dalam proyek desain pembelajaran. Teknik atau cara pengelolaan proyek-proyek terus dikembangkan, dengan meminjam dari bidang lain. Tiap perkembangan baru memerlukan cara pengelolaan baru pula.
Keberhasilan sistem pembelajaran jarak jauh bergantung pada pengelolaannya, karena lokasi yang menyebar. Dengan lahirnya teknologi baru, dimungkinkan tersedianya cara baru untuk mendapatkan informasi. Akibatnya, pengetahuan tentang pengelolaan informasi menjadi sangat potensial. Dasar teoretis pengelolaan informasi berasal dari disiplin ilmu informasi. Pengelolaan informasi membuka banyak kemungkinan untuk desain pembelajaran, khususnya dalam pengembangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran yang dirancang sendiri.
0 comments:
Post a Comment