Sobat BookletKu - Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi banyak komponen. Salah satu dari komponen sistem pengajaran adalah sumber belajar. Dalam pengertian yang sederhana (hingga dewasa ini dunia pengajaran praktis masih berpandangan ) sumber belajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran/bahan pengajaran baik buku-buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/pengajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (buku bacaan wajib/anjuran). Pengertian sumber belajar tidak sesempit/sesedarhana ini.
Bahwa segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, di luar diri peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka Pada saat pengajaran berlangsung disebut sebagai sumber belajar. Jadi pengertian sumber belajar itu sangat luas.
Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan/ AECT, sumber belajar adalah segala yang meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi peserta didik (Miarso, 1986).
Arif S. Sadiman (1989) berpendapat bahwa, segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar ( seperti; guru/dosen, buku, film, majalah, laboratorium, peristiwa dan sebagainya) memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak terampil menjadi terampil, dan individu dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang terpuji dan yang tidak terpuji dan seterusnya. Dengan kata lain, sesungguhnya tidak ada bahan yang jelas mengenai sumber belajar, sebab segala apa yang bisa mendatangkan manfaat atau mendukung dan menunjang individu untuk berubah ke arah yang lebih positif, dinamis, atau menuju perkembangan, dapat disebut sumber belajar. Bahkan proses/aktivitas pengajaran itu sendiri dapat disebut sebagai sumber belajar.
Edgar Dale berpendapat, bahwa yang disebut sumber belajar itu pengalaman. Ia menglasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone of experience atau kerucut pengalaman yang disusun dari yang kongkret sampai yang abstrak yang tercantum dalam Audio Visual Methods In Teaching.
Bahwa segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, di luar diri peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka Pada saat pengajaran berlangsung disebut sebagai sumber belajar. Jadi pengertian sumber belajar itu sangat luas.
Menurut Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan/ AECT, sumber belajar adalah segala yang meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi peserta didik (Miarso, 1986).
Arif S. Sadiman (1989) berpendapat bahwa, segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar ( seperti; guru/dosen, buku, film, majalah, laboratorium, peristiwa dan sebagainya) memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak terampil menjadi terampil, dan individu dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang terpuji dan yang tidak terpuji dan seterusnya. Dengan kata lain, sesungguhnya tidak ada bahan yang jelas mengenai sumber belajar, sebab segala apa yang bisa mendatangkan manfaat atau mendukung dan menunjang individu untuk berubah ke arah yang lebih positif, dinamis, atau menuju perkembangan, dapat disebut sumber belajar. Bahkan proses/aktivitas pengajaran itu sendiri dapat disebut sebagai sumber belajar.
Edgar Dale berpendapat, bahwa yang disebut sumber belajar itu pengalaman. Ia menglasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone of experience atau kerucut pengalaman yang disusun dari yang kongkret sampai yang abstrak yang tercantum dalam Audio Visual Methods In Teaching.
CONE OF EXPERIENCE DARI EDGAR DALE
1. Pengalaman langsung dan bertujuan
2. Pengalaman tiruan
3. Pengalaman dramatisasi
4. Pengalaman percontohan
5. Pengalaman darmawisata
6. Pengalaman pameran dan museum
7. Pengalaman televisi
8. Pengalaman bergambar hidup
9. Pengalaman tetap, rekaman, dan radio
10. Pengalaman lambang visual
11. Pengalaman lambang kata
Edgar Dale mengatakan bahwa, kita (peserta didik) dapat belajar dengan :
1) Mengalami secara langsung, dengan melakukannya atau berbuat (no 1 sampai dengan 5)
2) Pengamati orang lain melakukannya (No 6 sampai dengan 9).
3) Membaca (no 10 sampai dengan 11)
Bahwa pengalaman yang konkret perlu untuk setiap tingkat di atasnya. Setiap ide atau teori betapapun abstraknya berasal dari alam konkret. Sebaliknya terlampau banyak pengalaman langsung mungkin dapat menghambat ketercapaian pengertian yang lebih abstrak. Kerena itu, kedua-duanya (yang konkret dan yang abstrak) harus berjalan. Tidak selalu yang abstrak itu lebih sulit dari yang konkret. Malah kadang yang konkret bisa mengacaukan dari yang abstrak. Peta/bagan sering lebih mudah daripada mengamati realitas sendiri. Makin tinggi ke arah puncak kerucut makin abstrak, tetapi tidak selalu tambah/lebih sulit.
Kembali pada pengertian awal mengenai sumber belajar, supaya lebih tegas, maka kita dapat menyatakan bahwa yang dimaksud sumber belajar dalam pengajaran adalah, segala apa(daya, lingkungan, pengalaman) yang (dapat) digunakan dan dapat mendukung proses/ kegiatan pengajaran secara lebih efektif dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaran/belajar, tersedia (sengaja disediakan/ dipersiapkan), baik yang langsung/tidak langsung, baik konkret/yang abstrak
Kerena sumber belajar itu menjadi salah satu komponen sistem pengajaran, maka ia harus bekerja sama, saling berhubungan, dan saling ketergantungan, dengan komponen-komponen pengajaran lainnya, bahkan ia tidak bisa ada/jalan secara terpisah/ sendiri tanpa berhubungan dengan komponen lainya.
0 comments:
Post a Comment