www.onefashion01.com

GROSIR FASHION ONLINE MURAH DAN TERBESAR DI INDONESIA

Tujuan Pemikiran Islam Metodologis

Posted by

  1. Membangun kesadaran berpikir positif, dalam kurun waktu yang cukup lama sampai sekarang umat Islam mengalami perselisihan pendapat dalam bidang ilmu kalam, filsafat, tasawuf, fiqh dan bidang-bidang lainnya. Dalam membangun kesadaran berpikir positif disini kita akan menciptakan sebuah sikap atau perilaku, serta cara pandang seseorang yang selalu positif dalam menyikapi kehidupan ini. Perilaku orang seperti ini akan membawa sifat yang baik dalam mengatasi perselisihan pendapat dalam bidang ilmu kalam, filsafat, tasawuf, fiqh dan bidang-bidang lainnya yang terjadi pada kurun waktu yang cukup lama. Dalam perselisihan itu terdapat perbedaan pendapat mengenai hal yang dibahas, akan tetapi bahwa dalam sebuah perbedaan itu ialah rahmat yang diturunkan Allah Swt kepada kita untuk menjalankan hidup ini dengan baik. Komentar saya mengenai tujuan pemikiran Islam metodologis tersebut ialah dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan maka kita sebagai seorang manusia haruslah membangun kesadaran berpikir positif maksudnya yakni dalam menjalankan hidup di dunia kita harus berperilaku yang baik dan berpikir untuk berbuat baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Apabila dalam kehidupan kita terdapat perselisihan maka kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan berpikir positif, karena dengan berpikir positif pikiran kita akan berjalan secara jernih tidak akan salah dalam mengambil suatu keputusan yang sesuai dengan keinginan bersama. 
  2. Membangun kesadaran berpikir secara efektif dan efisien, contoh wujud pengalaman-pengalaman Qul Al-Haqq Walau Kana Murran dan Innamal Mu’minuna Ikhwatun….. masih dalam tataran konsep, perlu diwujudkan secara nyata. Maksud penjelasan di atas mengatakan bahwa membangun kesadaran berpikir secara efektif ialah dengan suatu pencapaian tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian pilihan cara dan menentukan pilihan dan cara berdaya guna dalam membangun suatu pemikiran kita harus tahu terlebih dahulu apakah hal tersebut cocok untuk kita atau tidak dengan melihat kegunaan hal tersebut. Dan kesadaran  bepikir secara efisien ialah tepat atau sesuai untuk menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya, dalam hal ini kita harus menyadari bahwa dalam mencapai suatu tujuan kita harus lah memperhatikan hal tersebut dalam mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan konsep yang telah dijelaskan. Komentar saya mengenai hal tersebut ialah kita sebagai seseorang yang menginginkan suatu perubahan dalam perilaku, pikiran dan lain-lain, maka kita haruslah membangun kesadaran berpikir secara efektif dan efisien untuk mendalami sesuatu hal yang dinginkan dalam pemikiran Islam. 
  3. Membangun kesadaran berpikir dan bertindak secara aktif, kreatif, dan produktif. Umat Islam banyak  yang terpasang oleh pemahaman teologis yang mereka anut seperti Jabariyah….. fatalisme, biar lambat asal selamat, alon-alon asal kelak. Dalam membangun kesadaran berpikir dan bertindak secara aktif, kreatif, dan produktif di sini ialah sebagai seorang yang diberikan Allah Swt akal, manusia haruslah berpikir secara aktif yakni dalam memikirkan segala sesuatu manusia hendaklah memfilter yang mana pemikiran yang sesuai dengan syariat Islam dan yang mana tidak sesuai dengan syariat Islam dengan memperhatikan itu, manusia dapat berpikir secara aktif, kreatif dan produktif dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga umat Islam tidak berpikir seperti Jabariyah yang hanya berharap kepada Allah Swt terhadap apa yang telah ditetapkan kepada mereka tanpa berusaha terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh. Komentar saya mengenai hal tersebut ialah kita sebagai umat Islam harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang diinginkan, setelah itu baru kita bertawakal kepada Allah Swt menyerahkan segala urusan kepada-Nya.
  4. Membangun kesadaran berpikir dan bertindak strategis…. Kondisi masa depan sudah dapat dipastikan penuh tantangan dan persaingan yang ketat……. Jangan menyerah sebelum bertanding. Dalam membangun kesadaran berpikir dan bertindak strategis, maka dalam berpikir kita harus memiliki siasat, taktik dalam mencapai tujuan dan masa depan yang penuh tantangan dan persaingan yang ketat baik dari segi SDM maupun dari segi SDA untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komentar saya mengenai hal tersebut ialah kita harus bersungguh-sungguh dalam menjalani hidup di dunia ini agar tidak tersaing dengan orang lain, apabila dalam suatu pertandingan, perlombaan dan lain-lain, kita harus berjuang dengan percaya diri dan optimis dapat bermain dengan baik dan menang sesuai dengan harapan, jangan sampai kita menyerah sebelum bertanding.
  5. Membangun kesadaran berpikir dan bertindak pengembangan, semua sektor sejatinya dapat berkembang secara kompetitif tanpa bergantung kepada yang lain, contoh para ulama terdahulu telah menghasilkan produk unggulan melalui berbagai kitab yang sangat dikenal pada zamannya sampai sekarang dan tugas kita membangunkan Raksasa yang sedang tidur (The Sleeping Giant). Maksud penjelasan di atas mengatakan bahwa dalam berpikir kita harus memperhatikan pengembangan dalam semua sektor yang tumbuh dan berkembang secara menyeluruh tanpa bergantung kepada sektor-sektor yang lain, di atas telah dicontohkan mengenai produk unggul yang dihasilkan para ulama. Komentar saya mengenai hal tersebut ialah kita sebagai seorang yang memiliki ilmu pengetahuan baik ilmu umum maupun ilmu agama, kita harus dapat mengembangkan pemikiran dengan memanfaatkan sektor-sektor, baik sektor sosial, politik, ekonomi, agama dan lain-lain, untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
  6. Membangun kemandirian baik dalam merumuskan metode-metode maupun konstruksi teori keilmuan….. umat Islam telah lama berkiblat kepada Barat dalam mengembangkan IPTEK seolah-olah hanya Barat yang dapat mewujudkan kemajuan sains dan teknologi modern, umat Islam harus bangkit menumbuhkan kepercayaan diri dengan mengembangkan potensi SDM yang dimiliki hal tersebut telah dilakukan oleh Al-Faruqi dengan teori Islamisasi ilmu dan tokoh-tokoh lain yang telah menunjukkan kerya monumentalnya. Maksud penjelasan di atas mengatakan bahwa membangun kemandirian ialah suatu kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain atau kemampuan seseorang untuk mengontrol perilakunya dan menyelesaikan masalahnya secara bebas, bertanggung jawab, percaya diri dan penuh inisiatif serta dapat memperkecil ketergantunganya kepada orang lain. Dalam membangun kemandirian baik dalam merumuskan metode-metode yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan maupun konstruksi teori keilmuan dalam membangun kemandirian. Komentar saya mengenai hal tersebut ialah kita sebagai umat Islam harus bangkit lagi untuk tumbuh dan berkembang dalam mengembangkan IPTEK, sains dan ilmu yang lain, dengan mencontoh atau meneladani apa yang telah dilakukan oleh Al-Faruqi dengan pemikiran beliau tentang Islamisasi ilmu pengetahuan, ide tersebut berkaitan erat dengan tauhid mencakup seluruh fungsi-fungsi ingatan, khayalan, penalaran, pengamatan, intuisi, kesabaran dan sebagainya. Maka dengan itu, kita dapat mencapai tujuan yang ingin kita capai dengan cara yang baik dan lancar.
  7. Mempercepat kemajuan umat Islam dan peradabannya….. pertanyaan yang harus dijawab oleh umat Islam “Limadza Tataakharal Huslimun Wataqaddama Ghairuhum, Buku yang ditulis oleh Amir Syafiq Arselan, umat Islam harus menjawab dengan jujur dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan umat Islam yang pernah terpuruk selama 7 abad yang lalu. Dalam mempercepat kemajuan umat Islam dan peradaban, yang harus kita lakukan ialah dalam bidang pendidikan. Karena pendidikan merupakan sarana kemampuan manusia untuk dibahas dan dikembangkan. Dalam persoalan kemajuan peradaban dan umat Islam, kemampuan manusia ini harus menjadi perhatian utama, karena ia menjadi penentunya. Ini berarti kajian pendidikan berhubungan langsung dengan pengembangan sumber daya manusia yang belakangan ini diyakini lebih mampu mempercepat kemajuan peradaban, daripada sumber daya alam. Ada banyak negara yang potensi alamnya kecil tetapi potensi sumber daya manusianya besar maupun mengalahkan kemajuan negara yang sumber alamnya besar tetapi sumber manusianya kecil, seperti Jepang terhadap Indonesia. Dengan demikian, kunci ke arah masa depan yang lebih baik adalah pendidikan. Pendidikan merupakan bentuk investasi yang paling baik. Maka, setiap negara Muslim mengalokasikan porsi terbesar dari pendapatan nasionalnya untuk program-program pendidikan. Bila umat Islam memang bermaksud merebut peranan sejarahnya kembali dalam percaturan dunia, kerja pertama  yang harus ditandinginya adalah membenahi dunia pendidikan Islam, khususnya perguruan tinggi. Pendidikan tinggi Islam harus mampu menciptakan lingkungan akademik yang kondusif bagi lahirnya ilmuwan-ilmuwan yang berpikir kreatif, otentik dan orisinal, bukan ilmuwan-ilmuwan konsumen yang berwawasan sempit, terbatas dan verbal. Komentar saya mengenai hal tersebut ialah kita harus dapat mengambil hikmah ataupun pelajaran dari keadaan terpuruk yang pernah kita alami selama 7 abad yang lalu, dengan kita mau bercermin tidak ada satupun negara mampu mencapai kemajuan yang hakiki tanpa didukung penyempurnaan pendidikan, baik ilmu agama maupu ilmu umum.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 23:02

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.