www.onefashion01.com

GROSIR FASHION ONLINE MURAH DAN TERBESAR DI INDONESIA

Sekte-sekte dalam Agama Hindu

Posted by

Sobat Bookletku - Sebagaimana yang terdapat dalam agama-agama besar lainnya, maka dalam agama Hindu juga terdapat aliran-aliran atau sekte-sekte yang masing-masing mempunyai konsepse tersendiri dalam menanggapi beberapa segi ajaran agama yang dipandang lebih penting. Pada umumnya sekte-sekte dalam Hinduisme ini melatakkan dasarnya dalam masalah metode mencapai kelepasan dari sasmara. Dan disadari semua orang ingin mencari yang termudah untuk mencapai tujuan  tersebut.
M. Arifin dalam bukunya mnjelaskan bahwa dalam agama hindu terdapat beberapa sekte, antara lain:
  1. Sekte Vedanta, Menurut aliran ini objek pemujaan dan tujuan akhirnya ialah terletak pada sumber segala-galanya yang disebu dengan “Brahman” (yang artinya Yang Maha Ada atau makrokosmos). Subjek yang melakukan pemujaan kepada-Nya itu ialah  yang disebut “Atman” (diartikan sebagai jiwa manusia atau mikrokosmos). Brahman dan Atman terpisah oleh Sasmara. Sedangkan sasmara  disebabkan oleh pengaruh materi dan bahan jasmani. Selama manusia terikat oleh materi /jasmani itu, mereka akan tetap mengalami sasmara. Keadaan yang demikian penyebab tidak akan bisa bersatunya antara Brahman dan Atman. Maka akhirnya diajarkan kepada manusia, agar bersikap menjauhi segala pengaruh dari ikatan-ikatan kebendaan yang bisa menyebabkan penderitaan (sasmara). Selanjutnya dianjurkan agar mereka mencari guru yang mumpuni sehingga dapat memberikan penjelasan tentang sebab-akibat dari sasmara tersebut.
  2. Sekte Sankya, Ajaran dalam sekte ini menyebutkan bahwa segala yang maujud ini terdiri dari dua anasir. Analisir pertama disebut  dengan “purusha”, artinya jiwa seseorang dan anasir kedua disebut dengan “Prakerti”. Artinya jasmanai seseorang. Kedua anasir tersebut dipandang sebagai sesuatu yang kekal dan abadi. Adapun penyebab dari penderitaan karena adanya persatuan antara purusha  dan prakerti. Sebaliknya kebahagian abadi baru bisa dicapai kedua anasir tersebut dipisahkan.
  3. Sekte Yoga, Menurut M. Arifin dalam bukunya sekte Yoga lebih mementingkan metode untuk mencapai tujuan kelepasan , tanpa punya pandangan kepercayaan yang prinsipil. Dalam aliran /sekte ini terdapat ajaran tentang cara melatih jiwa untuk melepaskan diri dari sasmara. Jadi akhirnya sekte ini kurang mementingkan  upaacara keagamaan, misalnya bagaimana supaya orang mendalami kitab sucinya dan sebaginya, yang diutamakan oleh sekte yoga adalah bagaimana caranya melakukan samadi saja untuk melepaskan diri dari sasmara.
  4. Sekte Jainisme, Inti dari ajaran sekte ini adalah mengharapkan kebahagian abadi. Pandangannya tentang sasmara hampir sama dengan sekte verdant, yakni segala penderitaan jiwa disebabkan oleh pengaruh dari materi/ikatan yang bersifat kebendaan. Karena itu menurut sekte ini (Jainisme)  manusia harus berupaya semaksimal mungkin untuk membebaskan jiwa dari ikatan materi/ benda tersebut.  adapun cara yang ditempuh untuk membebaskan jiwa dari ikatan materi adalah dengan cara menjalankan “ahisma”
  5. Sekte Wisnuisme, Sekte ini lebih menekankan penyembahan kepada dewa Wisnu, hal ini dikarenakan dewa ini sangat simpatik bagi mereka dengan sifat-sifatnya yang berdasar pada perasaan cinta. Menurut aliran ini kebaikan dewa Wisnu dengan bhaktinya (cintanya) dapat memberika jaminan kedamaian hidup. Dalam ajaran sekte tersebut dijelaskan bagaimana kebaikan Wisnu dalam usahanya menolong umat manusia dari segala bentuk kehancuran dan kejahatan.
  6. Sekte Siswaisme, Pemeluk alairan ini sangat optimis akan kebulatan kekuasaan dewa siwa. Kekuasaannya meliputi penentuan hidup dan matinya manusia dan dewa tersebut memiliki kekuasaan tertinggi di antara dewa-dewa. Adapun keistimewaaan dewa Siwa karena ia dapat memiliki watak atau sifat yang satu sama lainnya terkadang berbeda/berlawanan. Di saat ia menjelma dengan sifat yang baik, maka pengikutnya memuja untuk mendapatkan petunjuk dan rahmatnya, sedang pada saaty ia menjelma dengan sifat jahat/buruk, maka ia dipuja untuk tidak memperbesar kemarahannya serta jangan menimpakan kejahatan kepda mereka.
  7. Sekte Brahmaisme, Aliran ini lebih mengutamakaan pemujaan kepda dewa Brahma, yang dalam konsep Trimurti dipandang sebagai dewa pencipta. Dewa ini merupakan dewa tertinggi  yang harus dipuja oleh siapapun. Ia digambarkan sebagai tokoh dewa yang berkepala empat serta berwajah indah dengan tanda sekuntum bunga  teratai serta naik angsa.
  8. Sekte Trantrisme (Trantrayana), Aliran ini dalam usaha mencapai Nirwana lebih mengutamakan metode pembacaan mantera-mantera rahasia dan membebaskan ruang gerak hawa nafsu. M. Arifin dalam bkunya menyebutkan bahwa cara yang ditempuh aliran ini dengan menjalankan 5 “Ma”. Matsya (makan ikan sebanyak-banyaknya). Mada (meminum tuak sebanyak-banyaknya). Mansa (makan daging sebanyak mungkin). Mudra (makan sejenis nasi sebanyak-banyaknya). Maethuna (melepaskan nafsu birahi sebanyak-banyaknya dengan wanita). Maka dengan kebebasan /kepuasaan nafsu tersebut, manusia dapat melepaskan diri dari sasmara.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 17:43

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.